IS IT A REAL HAMMER ?
Setelah berdarah-darah kemarin, market hari ini masih menunjukkan adanya perlawanan, sehingga walau pun seluruh regional market masih minus, namun IHSG masih bisa ditutup dengan kenaikan yang cukup besar, 57 point.
Dalam kondisi sekarang ini, berapa point pun kenaikan yang terjadi, tidak menjadi masalah, tetapi semuanya lebih kepada kepercayaan market, apakah sudah pulih atau belum dari kepanikannya.
Yang terjadi di market Indonesia lebih kepada penjualan massive yang dilakukan oleh broker-broker asing, sehinga membuat Index terpuruk dan harga-harga bergelimpangan. Aksi kedua yang memperburuk penurunan market tentunya adalah aksi "force sell" yang dilakukan oleh broker-broker yang memberikan margin trading kepada nasabahnya, sehingga jika terjadi call margin, hanya ada 2 alternative, setor dana dan melakukan penjualan.
Kondisi market tahun 2011 ini sudah menyerupai apa yang terjadi pada tahun 2008, hanya saja, tahun 2008 yang terkena dampak atau yang menjadi penyebab adalah korporasi-korporasi di Amerika dan Eropah. Sedangkan tahun 2011, yang terjadi adalah ketidak mampuan "Negara-negara" khususnya Eropah untuk membayar utang negara, sehingga menjadi issue yang meluas dan global sifatnya. Amerika sendiri pun masih berkutat dengan kondisi perekonomian domestik yang masih berjalan di tempat.
Sekarang coba bandingkan kondisi Indonesia, antara tahun 2008 dan tahun 2011. Tahun 2008, disamping terkena dampak global market, asing melakukan penjualan, di dalam negeri pun ada masalah REPO saham yang membelit broker-broker lokal, bahkan berantai sifatnya, sehingga memperparah kondisi market pada waktu itu. Ditambah lagi dengan masalah-masalah margin trading yang jor-joran, membuat market menjadi hampir lumpuh. Beruntunglah Otoritas Keuangan waktu itu yang dengan cepat dan sigap melakukan intervensi peraturan-peraturan yang ada, sehingga market akhirnya bisa rebound kembali.
Tahun 2011 market Indonesia praktis jauh dari issue-issue repo saham, broker-broker juga sudah lebih berhati-hati dalam pemberian margin trading, sehingga gejolak market yang terjadi benar-benar merupakan akibat dari massive selling pressure.
Secara fundamental, dengan penurunan index yang dalam, membuat valuasi saham-saham di Indonesia menjadi atraktif kembali, apalagi jika ditelaah lebih mendalam, masih terdapat banyak emiten dengan P/E ratio kurang dari 10, atau pun book value yang masih di bawah 1.
Untuk melakukan analisa yang lebih mendalam, harus menunggu data-data keuangan sampai dengan bulan September, yang nota bene akan dilalui beberapa hari lagi.
Jadi ? Belilah saham-saham yang memiliki fundamental baik, prospek bisnis jelas dan baik, serta didukung oleh team management yang solid.
Hari ini market memang luar biasa juga, setelah dibuka minus 90 point di pre openning, bahkan pembukaan sesi pertama langsung turun 106 point, namun hanya dalam waktu 15 menit perdagangan market langsung plus 25 point ! Setelah itu masih silih berganti, turun dan naik lagi, namun mulai pukul 10.55, Index mulai bertahan di area positif, dimulai dengan plus 2 point, lalu stabil bergerak naik terus hingga ditutup naik 57 point di level 3426.
Market hari ini : open 3367, high 3426, low 3258 dan close 3426
Total transaksi hari ini sebesar 4.1 miliar lembar saham, value trading sebesar 5.3 T rupiah, dengan 134 saham yang naik, 106 saham yang turun dan sebanyak 60 saham yang masih stagnan.
Market 26 September 2011
ASII - TRADING BUY
ASII hari ini dibuka dengan gap down, tetapi berhasil ditutup hampir diharga tertingginya, walau pun volumenya masih tidak sebesar kemarin.
BMRI - BBRI - BBNI - TRADING BUY
Ketiga saham bank tersebut menunjukkan pola yang sama seperti ASII, dibuka dengan gap bawah dan ditutup di harga tinggi. Stochastic juga mendukung kenaikannya, hanya saja BBNI yang paling didukung dengan volume yang lebih besar dari kemarin.
MORE TRADING IDEAS :
TRADING BUY : SIMP - CMNP - INDF - HRUM - BBTN - BWPT - BUMI - ASRI - BKSL - KIJA - ADRO - BORN - PGAS - KRAS - BBCA
SPECULATIVE TRADING : BNBR - ELTY - ANTM
happy trading
caleb limuel
http://www.megaonlinetrading.com
No comments:
Post a Comment